Bismillahirrahmanirrahim…

Tidak memperpanjang basa basi lansung saja pada mala mini saya
mencoba untuk mengangkat sebuah tema yang berjudul Khauf wa Raja’.
Mungkin tak asing lagi di telinga kita bersama tema yang
baru saja saya sebutkan, dan mungkin ada diantara kita yang benar benar telah
paham dari segi teori maupun prakteknya, oleh karna itu mungkin sekarang ini
saya tidak akan berpanjang panjang membahasnya, dan lebih tepat sekarang ini
saya hanya ingin mengingatkan yang terlupa dan berupaya memberitahu pada mereka
yang masih buta atau belum mengetahuinya.
Lansung saja…
Secara bahasa Khauf bermakna takut sedangkan Raja’ berarti
harap. Kalo kita lihat sekilas dua kata ini mungkin terlihat remeh atau biasa,
tapi taukah kita semua, dibalik keremehan kata ini tersirat banyak kunci kunci
kesuksesan akhirat, kenapa begitu???
Dalam kehidupan peribadatan, Khauf dan Raja ini ibarat dua
sayap burung yang saling menyeimbanginya saat terbang, jika saja salah satu
diantara keduanya lecet atau hilang maka sirnalah harapan untuk terbang.
Khauf (rasa takut) dan Roja’ (rasa harap) adalah dua ibadah
yang sangat urgent. Bila keduanya menyatu dalam diri seorang Mukmin, maka
seimbanglah seluruh aktivitas kehidupannya. Bagaimana tidak, sebab dengan Khauf
akan membawa dirinya umtuk melaksanankan ketaatan dan menjahui perkara perkara
yang diharamkan Allah, sementara Roja’ akan menhantarkan dirinya untuk selalu
mengharap apa yang ada di sisi Rabb-nya, dan senantiasa meminta padaNYA.
Dalam ringkasannya dengan adanya Khauf dan Raja’ ini seorang
Mukmin akan selalu ingat bahwa dirinya akan kembali ke hadapan Allah (karna adanya rasa takut),
disamping itu ia akan bersemangat memperanyak amalan amalannya selama hidup
didunia ini (karna adanya harap).
Dalil dalilnya:
Dari al Quran... Allah
juga berfirman, “Sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang
baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas.” [QS. Al-Anbiya': 90].

“Sesungguhnya orang-orang
yang berhati-hati karena takut akan (azab) tuhan mereka, dan orang-orang yang
beriman dengan ayat-ayat tuhan mereka, dan orang-orang yang tidak
mempersekutukan tuhan mereka (dengan sesuatu apapun), dan orang-orang yang
memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut (karena mereka
tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada tuhan mereka, mereka itu
bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang
segera memperolehnya.” [QS. Al-Mukminun: 57-61].
Dari Assunnah… ‘Aisyah
pernah bertanya kepada Rosulullah
apakah mereka itu (yang dimaksud dalam ayat diatas, red)
adalah orang-orang yang meminum khamr, berzina, dan mencuri? Rosulullah
menjawab, “Bukan! Wahai putri
Ash-Shiddiq. Justru mereka adalah orang-orang yang melakukan shoum, sholat, dan
bershodaqah, dan mereka khawatir tidak akan diterima amalannya. Mereka itulah
orang-orang yang bergegas dalam kebaikan.”
[HR. At-Tirmidzi dari 'Aisyah
].



Mungkin sekian saja untuk saat sekarang ini… Wallahu a’lam.
Post a Comment