![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4-EvaqGaQBBdv5oWDqcox-ZRQzQnROmMM5NmNgOywfO9bqTxX85eXGicZQE7X8vLBIur28CrYyuRdzrZga7ET5jGwx_7a8m4QUUC2Ywo4I6v85MX2mIwEDS0OZMGopXoQ5L2eL57wGfko/s1600/images.jpg)
Jika kurang ruhiyyah tetaplah berada di bahtera
Jangan malah berenang lemparkan diri ke samudera #puisi
Bahayanya lebih tidak terprediksi dari kejenuhan di bahtera
Bagaimanapun sendirian itu berbahaya
Kerja setan jadi lebih mudah dalam menggoda
Kurang ruhiyyah bisa diobati
Putus Tarbiyyah berpotensi malah memusuhi
Kurang ruhiyyah itu dinamika dakwah
Karena manusia tidak konstan imannya
Putus tarbiyyah itu malapetaka,
bagi yang sudah mencicipi kelezatannya
Tarbiyyah itu kekuatan penting dakwah
Karena di dalamnya ada mengingat Allah dan Rasul-Nya
Jika sesekali ada agenda pemilu, maka itulah amal nyatanya.
Di Liqoat kita belajar sabar, berani, dan akhlak islam lainnya
Saat DS lah teori-teori seharusnya menjelma menjadi aplikasi
Bagaimanapun latihan menembak itu mudah,
Menembak sasaran sesunggunya lah yang susah, karena nyawa taruhannya...
Tarbiyyah itu bukan hanya soal ilmu seperti majlis taklim pada umumnya
Karena ilmu jika tak menjelma jadi fikrah apa gunanya?
Punya Fikrah juga tak ada gunanya...
Jika tidak ada harakahnya?
Sekedar berharakah, cukup kah?
Juga tidak, jika sendiri-sendiri tanpa amal jama'i;
yang terorganisir dan jelas manhaj dan tujuannya.
Post a Comment