Selamat datang di Abangbuy's Blog

Pelari Sejati

Monday, August 19, 20130 comments

Dua orang remaja yang memiliki kepribadian berbeda, salah satu dari mereka adalah seorang yang baik akhlaq dan budi pekertinya dan satu lagi adalah seorang remaja yang hobi mabuk mabukan dan hal hal buruk lainnya, tapi dari perbedaan itu mereka memiliki sebuah kesamaan yaitu jago berlari. Entah dari mana datangnya persamaan itu wallahu a'lam :)

Suatu hari kampung mereka mengadakan sebuah perlombaan lari jarak menengah, semua bebas untuk ikut dan berpartisipasi, melihat kesempatan itu remaja yang berprilaku buruk atau kita sebut saja namanya B tak ingin membuang buang kesempatan ini, maka dia lansung mendaftar pada perlombaan itu.
Pada awalnya, remaja yang berprilaku baik ato kita sebut A itu tak berminat untuk mengikutinya, tapi karna mengetahui kelakuan dan apa yang akan terjadi kalau seandainya si B memenangkan perlombaan tersebut membuat ia tersadar dan mendaftarkan diri juga, toh hadiahnya bisa ia manfaatkan untuk sodakoh ato amalan amalan lainnya, dari pada si B yang kemungkinan besar ia habiskan untuk mabuk2an ato hal2 buruk lainnya. Dari itu ia mempersiapkan diri agar bisa memperoleh kemenangan dan juga sekalian bisa menyelamatkan kawannya tersebut dari hal hal yang buruk.

Hari perlombaan itu pun tiba... jarak yang jauh tak menjadi masalah bagi mereka, karna hadiah yang besar telah menanti diujung sana. Semuanya telah bersiap, mereka telah berada pada posisi masing masing, bagi mereka start adalah awal dari perjuangan, apalagi setelah mengetahui lawan yang akan dihadapi. Perlombaan dimulai, semuanya telah berhamburan kejalanan, penuh dan sesak dengan kerumunan manusia. Si B kini tersibukkan oleh angan angannya ia begitu terobsesi akan hadiah yang akan ia peroleh jika menginjakkan finish,ia lansung berlari dengan sekuat tenaga tanpa memikirkan jarak yang begitu jauh menghadang, sebaliknya si A berlari lari santai dengan penuh perhitungan, ia mencoba untuk menjaga stamina agar tetap fit sampai akhir tujuan.
Disaat garis merah itu telah kelihatan, ambisi itu semakin kuat dan membara, tenaga semakin dioptimalkan dan semua mata tertuju pada garis penentu kemenangan itu, seketika itu si A mulai berlari mengejar ketertinggalannya, ia mulai melaju memacu orang orang yang mulai melemah, ia berlari dan terus berlari mengejar semua, dan tak terduga ia mulai berada dibelakang si B yang tadi jauh meninggalkannya. Si A masih berlari mengejar dan berpacu dengan si B. Aroma persaingan mulai tercium tajam, si B mulai khawatir dan was was seandainya ia terkalahkan oleh si A dalam perlombaan ini maka no parti dan hura hura, maka iya memaksakan nafas yang mulai terengah engah itu, sementara si A laju begitu santai dan damai dengan cadangan tenaga yang ia simpan tadi, semakin lama semakin ia mendekati B dan kemudian ia mulai meninggalkannya dibelakang. Mengetahui hal pahit itu B mulai berpikir tak karuan, ia mulai mencari cara cara lain agar ia bisa kembali memimpin perlombaan ini, maka cara burukpun ia tempuh, ia mendorong A begitu kuat sampai ia terguling guling di aspal, beberapa orang yang melihat kejadian itu terkejut dan berusaha menolong si A, tapi mereka tak mampu berbuat apa apa selain itu, karna melihat tubuh si B yang begitu besar dan orang orang yang bersamanya membuat nyali mereka ciut, dan orang orang yang sebelumnya juga berada dibelakang A ikut tersenyum senang dan malah mencibir, karna mereka kehilangan pesaing yang kuat.
Terjatuh tidak membuat A lansung menyerah, karna mengingat apa yang akan dilakukan B atau yang ikut bersamanya dengan hadiah yang akan mereka peroleh, ia berlari dan terus berlari tanpa henti walau terseok seok, ia tidak memikirkan luka yang semakin menganga akibat perbuatan B kepadanya karna ia tahu luka ini tidak akan sebanding dengan berhasil menghindari si B dari hal hal buruk yang akan ia lakukan dengan hadiah tersebut, maka dia tidak akan berhenti sampai disini ia akan terus berlari dan berlari sampai Maslahah yang sesungguhnya ia dapatkan.

Perjuangan ini akan terus panjang... berhenti tidak akan membuat kita menang, terus berlari adalah harga mati untuk memperoleh hak kita tersebut. Jatuh itu bukanlah laknat atau azab, ia hanya secuil ujian untuk mendewasakan kita di jalanan yang panjang ini...

Jatuh itu memang karna kehendak Allah, tapi tak selamanya itu karna dosa atau salah kita, terkadang ia hadir dalam bentuk ujian... ujian dalam sebuah perjuangan...


























Share this article :

Post a Comment

KOMENTAR FACEBOOK

banner

banner
 
Support : Abangbuy | Dakwah Mudah | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2013. Abangbuy's - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Abangbuy.com
Proudly powered by Blogger