"Manusia bila saling tolong-menolong untuk melakukan
kejahatan dan permusuhan akan ditanamkan di hati mereka rasa saling benci
sesama mereka". (Ibnu Taimiyah)
Dari kata hikmah ini kita bisa ambil makna tersirat dari kebalikannya, bahwa:
"Manusia bila saling tolong-menolong untuk melakukan kebaikan dan perdamaian akan ditanamkan di hati mereka rasa saling mencintai sesama mereka".
Sekarang kita bisa menilai diri masing-masing, apakah apa yang kita lakukan membuat kita semakin kompak dengan kolega kerja, semakin akrab dengan teman-teman, semakin solid dalam tim atau justru sebaliknya, saling sikut, saling menjelekkan dan saling mencurigai?
Kalau kita merasa semakin damai dan tenteram, bersyukurlah! Lanjutkan kerja baik yang sudah kita geluti itu. Tapi kalau sebaiknya, kita perlu memperbaiki haluan dan membersihkan kesalahan-kesalahan yang sudah kita lalui selama ini sebelum tersesat semakin jauh.
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik”. (At Taubah; 67)
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (At Taubah: 71)
Dari kata hikmah ini kita bisa ambil makna tersirat dari kebalikannya, bahwa:
"Manusia bila saling tolong-menolong untuk melakukan kebaikan dan perdamaian akan ditanamkan di hati mereka rasa saling mencintai sesama mereka".
Sekarang kita bisa menilai diri masing-masing, apakah apa yang kita lakukan membuat kita semakin kompak dengan kolega kerja, semakin akrab dengan teman-teman, semakin solid dalam tim atau justru sebaliknya, saling sikut, saling menjelekkan dan saling mencurigai?
Kalau kita merasa semakin damai dan tenteram, bersyukurlah! Lanjutkan kerja baik yang sudah kita geluti itu. Tapi kalau sebaiknya, kita perlu memperbaiki haluan dan membersihkan kesalahan-kesalahan yang sudah kita lalui selama ini sebelum tersesat semakin jauh.
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik”. (At Taubah; 67)
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (At Taubah: 71)
Post a Comment