Mengamati perilaku
para pelajar dalam mengekspresikan kegembiraan mereka atas
keberhasilan/kelulusan UN sudah semakin jauh dari agama dan budaya bangsa kita
yang bermoral, maka pihak sekolah, kepala sekolah dan majelis guru, dinas
pendidikan, orang tua dan semua pihak terkait mesti melakukan langkah-langkah
antisipasi yang lebih konkrit.
Sebagai bahan awal, beberapa langkah berikut dapat dilakukan, mengingat pekan depan akan ada pengumuman hasil UN SMP:
1. Semua siswa diingatkan untuk tidak melakukan tindakan corat-coret baju, rambut dan sejenisnya.
2. Siswa hadir ke sekolah menerima hasil UN bersama orang tua.
3. Siswa datang ke sekolah menggunakan pakaian bebas yang rapi (tidak baju kaos) dengan tetap bersepatu.
4. Siswa membawa pakaian seragam sekolah mereka dibungkus rapi, untuk disumbangkan ke panti asuhan atau faqir miskin.
5. Pihak kepolisian ikut bekerjasama menangkap atau menilang atau mencabut SIM siapa saja siswa/I yang konvoi di jalanan pasca pengumuman hasil UN.
6. Orang tua segera mendampingi anak dan membawa pulang anaknya begitu hasil UN selesai diterima.
7. Tidak ada salahnya, bagi sekolah yang lulus 100% (karena malam harinya sudah diketahui hasilnya) dan siswanya semuanya muslim, sebaiknya hasil diumumkan di masjid, sekalian bersyukur kepada Allah dengan sujud syukur. Tentunya suasana dan nuansa yang religi ini akan membekas dalam di hati anak-anak didik untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik.
8. Perlu disiapkan sangsi/punnishment bagi yang masih terus saja melanggar aturan ini, bisa berupa penundaan kelulusan, atau penundaan Surat Hasil Lulus ujian atau sangsi-sangsi lainnya.
Budaya negatif harus segera dihadapi dengan membangun budaya positif. Sebelum langkah-langkah kaki generasi harapan bangsa semakin jauh diseret hawa nafsu dan syahawat.
Sebagai bahan awal, beberapa langkah berikut dapat dilakukan, mengingat pekan depan akan ada pengumuman hasil UN SMP:
1. Semua siswa diingatkan untuk tidak melakukan tindakan corat-coret baju, rambut dan sejenisnya.
2. Siswa hadir ke sekolah menerima hasil UN bersama orang tua.
3. Siswa datang ke sekolah menggunakan pakaian bebas yang rapi (tidak baju kaos) dengan tetap bersepatu.
4. Siswa membawa pakaian seragam sekolah mereka dibungkus rapi, untuk disumbangkan ke panti asuhan atau faqir miskin.
5. Pihak kepolisian ikut bekerjasama menangkap atau menilang atau mencabut SIM siapa saja siswa/I yang konvoi di jalanan pasca pengumuman hasil UN.
6. Orang tua segera mendampingi anak dan membawa pulang anaknya begitu hasil UN selesai diterima.
7. Tidak ada salahnya, bagi sekolah yang lulus 100% (karena malam harinya sudah diketahui hasilnya) dan siswanya semuanya muslim, sebaiknya hasil diumumkan di masjid, sekalian bersyukur kepada Allah dengan sujud syukur. Tentunya suasana dan nuansa yang religi ini akan membekas dalam di hati anak-anak didik untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik.
8. Perlu disiapkan sangsi/punnishment bagi yang masih terus saja melanggar aturan ini, bisa berupa penundaan kelulusan, atau penundaan Surat Hasil Lulus ujian atau sangsi-sangsi lainnya.
Budaya negatif harus segera dihadapi dengan membangun budaya positif. Sebelum langkah-langkah kaki generasi harapan bangsa semakin jauh diseret hawa nafsu dan syahawat.
Post a Comment